Rabu, 16 Juni 2010

tafsir dan ruang lingkupnya

Al Qur’an dan Tafsir
Al Qur’an adalah Firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibriel secara mutawatir dan membacanya termasuk ibadah.
Tafsir adalah ilmu yang mempelajari tentang pemahaman dan Penjelasan dari ayat ayat dan surat surat yang terkandung dalam Al Qur’an
Perbedaan tafsir dan Al Qur’an
Al Qur’an Tafsir
Membacanya termasuk ibadah Membacanya bukan termasuk ibadah
Kebenaranya mutlak Kebenarannya menurut mufassirnya
Merupakan Wahyu ilahi Merupakan hasil daya pikir kritis seseorang dalam memahami Al Qur’an
Di dunia ini hanya ada satu Banyak kitab kitab tafsir yang ada menurut jenisnya masing masing
Merupakan mukjizat terbesar -

Macam-macam Metode Tafsir
1. Metode tahlili
Nama lainnya adalah tafsir tazi’ie. Tafsir tahlili adalah tafsir yang menyoroti ayat-ayat al-Qur’an dengan memaparkan segala makna yang terkandung di dalamnya sesuai dengan urutan bacaan yang terdapat dalam mushaf utsmani. Mushaf usmani disini adalah alqur’an yang kita baca sekarang ini. tafsir ini dibagi menjadi beberapa macam yang antara lain: Tafsir bil Ma’tsur, Tafsir bil Ra’yi, Tafsir Fiqih, Tafsir Sufi, Tafsir al-Falsafi, Tafsir Ilmi dan Tafsir Adabi Ijtima’ie.

2. Metode Ijmali
Metode Ijmali adalah cara menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an dengan menyajikan makna-maknanya secara global. Makna keseluruhan dari ayat atau surat yang ditafsirkan dijelaskan disitu. Inti dari ayat atau surat yang ditafsirkan langsung dijelaskan. Hal ini sangat mempermudah orang untuk mengetahui isi dari suatu ayat dan surat tertentu.

3. Metode Muqarran
Metode Muqarran arrtinya metode perbandingan. Yang dimaksud disini adalah metode penafsiran dengan membandingkan ayat-ayat al-Qur’an yang memiliki persamaan atau kemiripan redaksi, yang berbicara tentang masalah yang berbeda, atau redaksi yang berbeda dengan masalah yang diduga sama. Metode ini adalah membandingkan ayat-ayat al-Qur’an dengan hadits-hadits Nabi yang tampaknya bertentangan serta membandingkan pendapat-pendapat Ulama tafsir menyangkut penafsiran ayat-ayat al-Qur’an.

4. Tafsir Maudlu’i
Tafsir Maudlu’i atau tematik adalah cara menafsirkan ayat al-Qur’an melalui penetapan topik tertentu dengan jalan menghimpun seluruh atau sebagian ayat-ayat dari berbagai surat yang berbicara tentang topik tersebut untuk dikaitkan satu dengan yang lain lalu diambil kesimpulan secara menyeluruh.

KARAKTERISTIK, KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN DARI MACAM MACAM TAFSIR

Tafsir ijmali
Karakteristik
1. Menafsirkan secara menyeluruh / global
2. Tidak memerlukan metode perbandingan
3. Lebih praktis dan singkat
4. Mudah dipahami oleh orang awam
Kelebihan
1. Mufassir dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an mudah dan praktis apa adanya
2. Tidak harus menghubungkan kepada hal-hal lain diluar keagungan arti ayat tersebut Uraian penafsiran terhadap ayat-ayat al-Qur’an mudah dipahami dan dimengerti,
3. Maksud yang dikandung oleh suatu ayat dapat ditangkap dengan mudah dan cepat,
4. Objektivitas penafsiran tetap terjaga.
Kelemahannya
1. Penafsirannya sangat sempit dan terbatas
2. Rahasia-rahasia dan hikmah yang terkandung di dalam ayat tidak terungkap banyak
3. Pembahasan terhadap pokok-pokok masalah tidak tuntas.


Tafsir Tahlili
Karakteristic
1. Penafsirannya detail dan terperinci
2. Metode ini paling rumit tapi sangat lengkap terutama dari segi bahasa
3. Setiap ayat dalam Al Qur’an ditafsirkan dan dijelaskan sedetail mungkin
Kelebihan
1. Sangat lengkap dan terperinci
2. Menggugah setiap orang untuk menganalisi setiap ayat dan surat yang ditafsirkan
3. Mempermudah setiap orang untuk mengetahui makan setiap kata
4. Banyak digunakan oleh ulama klasik
Kelemahan
1. Sulit dipahami bagi orang awam
2. Menunjukkan petunjuk al Qur’an seolah olah secara parsial saja
3. Melahirkan penafsiran yang subjektif yang dikhawatirkan akan membebaskan setiap orang untuk menafsirkan untuk kepentingan pragmatis
4. Melahirkan pemikiran isroiliyyat

Tafsir maudlu’I / tematik
Karakteristik
1. Berdasarkan tema / judul tertentu
2. Ilmu munasabatul ayat (korelasi antar ayat) sangat diperlukan
3. Memperlihatkan kesempurnaan dan keotentikan Al Qur’an
4. Terkadang Penafsiran dilakukan ketika ada permasalahan kontemporer
Kelebihan
1. Memandang al qur’an sebagai kitab suci yang komplet dan up to date
2. Al Qur’an dirasakan sebagai solusi dan menjawab masalah yang ada
3. Mudah dipahami sesuai dengan kebutuhan
4. Al Qur’an dirasakan ada dan berbicara langsung dengan kehidupan ini.
Kekurangan
1. Pembahasan setiap ayat/ surat kurang terperinci
2. Tidak mengemukakan makna setiap kata dan anilisisnya
3. Hanya terpaku pada satu tema tertentu

Tafsir Muqaran
Karakteristik
1. Menafsirkan Al Qur’an secara redaksional
2. Membandingkan ayat/ surat dalam alqur’an yang memiliki kemiripan redaksi
3. Membandingkan hadist nabi dan ayat ayat dalam al qur’an
4. Membandingkan pendatap sahabat, hadist dan ayat dalam Al Qur’an
Kelebihan
1. Mengetahui hadist atau pendapat sahabat yang bertentangan dengan al Qur’an
2. Menjaga keotentikan al Qur’an
3. Mengetahui hadist dhoif yang bertentangan dengan al Qur’an
4. Lebih mengenal keindahan Al Qur’an dari segi bahasa/ redaksi
Kelemahan
1. Tema / judul sangat terbatas dibanding dengan tafsir tematik
2. Hanya menganalisa Al Qur’an secara redaksional saja
3. Sulitnya menganalisa jenis jenis hadist yang digunakan untuk perbandingan




Surat Al Fatihah
    
1. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].

    
2. Segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam[3].

  
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

   
4. Yang menguasai[4] di hari Pembalasan[5].

    
5. Hanya Engkaulah yang kami sembah[6], dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan[7].

   
6. Tunjukilah[8] kami jalan yang lurus,

         
7. (yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.[9]


Tafsir Al Fatihah
1. tafsir Tahlili
Makna bismillahirrohmanirrohim
Adalah saya memulai membaca al-Fatihah Ini dengan menyebut nama Allah. setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah, Ar Rahiim (Maha Penyayang)
Makna al hamdu
Alhamdu (segala puji). memuji orang adalah Karena perbuatannya yang baik yang dikerjakannya dengan kemauan sendiri. Maka memuji Allah berrati: menyanjung-Nya Karena perbuatannya yang baik. lain halnya dengan syukur yang berarti: mengakui keutamaan seseorang terhadap nikmat yang diberikannya. kita menghadapkan segala puji bagi Allah ialah Karena Allah sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji.
Makna Rabb
Rabb (Tuhan) berarti: Tuhan yang ditaati yang Memiliki, mendidik dan Memelihara.
Makna maaliki
Maalik (yang menguasai) dengan memanjangkan mim,ia berarti: pemilik. dapat pula dibaca dengan Malik (dengan memendekkan mim), artinya: Raja.
Makna adl-dloliin
yang dimaksud dengan mereka yang dimurkai dan mereka yang sesat ialah semua golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.

Tafsir ijmali
surat al fatihah adalah yang pertama dalam al qur’an dan disebut juga dengan ummul kitab. Hal itu karena isi kandungan dalam surat ini sangat menyeluruh dan mewakili semua syariat islam yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.
Isi kandungan alfatihah adalah
1. Akidah islam harus teguh dengan menyakini keesaan allah dan kekuasaanNya
2. Menyakini bahwa Allah adalah yang menciptakan dan menjaga bumi ini
3. LArangan Syirik dan anjuran untuk tauhid
4. Petunjuk untuk orang orang beriman
5. Larangan mensekutukan Allah


Tafsir Muqoron
Lafazd pertama ayat al fatihah
    
Sama dengan penggalan ayat dalam surat an naml ayat 30
        
------------------------------
Lafazd ketiga ayat al fatihah
  
Dengan ayat 2 surat fussilat
    

KANDUNGAN SURAT LUQMAN 12-19
1. Bersyukurlah kepada Allah.
2. janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
3. perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya
4. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu.
5. Dan orang tua memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku,
6. Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya).
7. Dirikanlah shalat
8. suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar
9. Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.
10. janganlah sombong dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.
11. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu